Minggu, 21 Oktober 2018

Cai......cai.....cai.....

Sekelumit berita dari PDAM Kota Bandung di situsnya, tertanggal 18 Oktober 2018........:


Kondisi Sumber Air Baku PDAM Krisis
Ditulis oleh Byu, Qmi,Hry & Aray   
Kamis, 18 Oktober 2018 11:51
Yth Warga Kota Bandung dan khususnya pelanggan PDAM Tirtawening Kota Bandung
Kami informasikan kondisi terakhir cadangan air baku kita di Situ Cipanunjang dan Situ Cileunca.
Sampai dengan hari ini muka air Situ Cipanunjang mengalami peningkatan sebesar 2,5 M dari level air semula, saat ini penurunan masih berada di angka 19,60 M dan Situ Cileunca sebanyak 6,98 M dari kondisi normal, 
Kemungkinan jika dalam 1 bulan ke depan bandung raya ini tidak di berikan hujan yg cukup, maka berpotensi PDAM akan kehilangan kapasitas produksi sd 1800 lpd atau 60% dari total produksi kapasitas normal. Tentunya akan sangat berdampak terhadap pelayanan PDAM Tirtawening Kota Bandung. Untuk itu kami menghimbau kita semua untuk memanfaatkan air secara bijaksana dan kita semua berdoa agar Allah SWT segera menurunkan hujan yg cukup...............

Kondisi yang mengkhawatirkan bagi kita semua, terkhusus warga RW 15. Tahun ini adalah kedua kalinya warga RW 15 terdampak krisis air setelah tahun 2017 juga terjadi hal seperti ini. Berkaca pada pengalaman kejadian tahun 2017, maka Pengurus DKM Al Kautsar ber rembug untuk mengatasi hal ini. Mengingat saldo kas Titipan Umat/Jamaah Masjid Al Kautsar mencukupi untuk membuat sumur bor artesis, setelah melalui perhitungan teknis dan biaya,  Pengurus DKM Al Kautsar sepakat untuk memanfaatkan uang titipan Umat/Jamaaah Masjid Al Kautsar untuk digunakan kembali untuk kemaslahatan Umat, terkhusus warga RW 15. Alhamdulillah, setelah DKM mengumumkan akan membuat sumur bor artesis, maka warga RW 15 dengan antusias tinggi ikut berpastisipasi menyumbang dana. Dana umat kembali lagi kepada hal yang bermanfaat bagi umat. 





Proses pembuatan sumur bor artesis, Juli 2018
Bulan Agustus 2018 mulai terasa warga RW 15 ketersendatan pasokan air PDAM. Tapi Alhamdulillah, pada akhir Juli 2018 sumur bor artesis Masjid Al Kautsar RW 15 sudah selesai dan berfungsi dengan baik. Mutu air sudah diperiksa di laboratorium PDAM Bandung, dengan hasil baik dan layak minum, tentunya setelah dimasak terlebih dahulu. Bahkan lebih baik dari mutu air PDAM, karena ini murni air tanah yang bersih, tidak berwarna, tidak berbau, tanpa ada campuran kimia.

Hasil test laboratorium PDAM
Dan warga RW 15 walaupun harus antri di Toren Masjid tetapi dapat mencukupi kebutuhan air rumah tangganya, tanpa harus meminta bantuan tanki PDAM seperti tahun 2017. Mudah mudahan kondisi darurat air ini segera berakhir. Aliran PDAM lancar kembali untuk warga RW 15.

Setelah pekerjaan pembuatan sumur bor selesai dan manfaatnya dirasakan umat/jamaah warga RW 15, maka pekerjaan besar lainnya sudah menanti, yaitu pembuatan lantai 2 Masjid Al Kautsar, yang kelak dapat dimanfaatkan untuk pendidikan keagamaan bagi anak2 usia sekolah warga RW 15. Itulah sebabnya Pengurus DKM Al Kautsar sedang menabung dana titipan Umat/Jamaah untuk hal tersebut. Yang pastinya memerlukan biaya besar. 
Bukan berarti Pengurus mengendapkan/mendiamkan  dana kas Masjid Al Kautsar begitu saja. Tapi ada pekerjaan besar yang harus dilakukan.

Blessing in Disguise
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
(QS. Al Insyirah: 5)
 Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
(QS. Al Insyirah: 6)

Demikian bunyi kalam Illahi. Disaat warga RW 15 kesulitan air, kemudian terbantu dengan adanya sumur bor artesis Masjid Al Kautsar. Di saat demikian lah ada kemudahan dari Allah SWT. Efek baiknya adalah sekitar Toren Masjid menjadi tempat berkumpul dan silaturahmi warga RW 15 yang sedang menunggu antrian air. Itulah "blessing in disguise"nya kesulitan air.



Siang antri......




Malam antri.....

Antri...silaturahmi dan.....botram😁

Akibat kesulitan air yang dirasakan, maka banyak warga RW 15 yang beralih profesi mendorong air ke rumah masing masing layaknya tukang gerobag air yang sering lewat di daerah RW 15. Cai.....cai....cai....


Cai.....cai.....cai.....
(achmad rudy hartono)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar